SPORT MASSAGE
BAB I
PENDAHULIAN
1.
Latar Belakang
Sejak zaman purba manusia telah mengenal massage dengan
berbagai macam ragam bentuk dan cara penggunaanya. Hal ini dapat diketahui dari
peninggalan-peninggalan mereka yang berupa tulisan-tulisan atau benda-benda
relief yang masih ada hingga saat ini. Pengetahuan tentang massage tidak
tercipta dari satu atau beberapa zaman atau hasil ciptaan beberapa orang,
tetapi adalah hasil dari pengalaman pemikiran dan penelitian orang zaman ke
zaman.
Pijatan atau yang lebih dikenal dengan massase ini memiliki
beberapa jenis diantaranya massase untuk umum atau yang biasa kita lakukan,
massase kecantikan yang biasanya ada di salon-salon kecantikan yang gunanya
untuk merawat bagian tubuh agar terlihat lebih cantik dengan pijatan, dan yang
kita bahas sekarang adalah massase olahraga (sport massase) yang biasa dilakukan pada
atlit atau olahragawan.
Massase olahraga ini sebenarnya diperuntukkan bagi
orang-orang sehat. Sport Massage umumnya dilakukan sebelum, pada saat, dan
setelah berolah raga, atau kapan pun dimana anda mengalam kelelahan otot.
Massage olahraga diberikan karena bertujuan memperbaiki
sirkulasi, membantu absorpsi (penyerapan), sekresi ( pengeluaran, serta
memperlancar distribusi energi dan nutrisi ke dalam jaringan, selain itu
massage dapat memperbaiki tonus otot dan fungsi syaraf. Beberapa gerakan atau
manipulasi massage yaitu efflurase, patrissage, whalking, friction, skin
rolling, shaking, tapotament,
2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang tersebut dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
A.
Apakah pengertian dari Massage Olahraga?
B.
Bagaimanakah sejarah massage?
C.
Bagaimana Pengantar Anatomi dan Fisiologi untuk massage?
D.
Apakah yang di maksud Sport Masseur?
E.
Apasaja Faktor-faktor pelaksanaan Massage olahraga?
F.
Apasaja teknik Massage Olahraga?
3.
Tujuan
Adapun tujuan yang
ingin dicapai yaitu:
A.
Mengetahui pengertian dari Massage Olahraga.
B.
Mengetahui sejarah massage.
C.
Mengetahui Pengantar Anatomi dan Fisiologi untuk massage.
D.
Mengetahui sport Masseur.
E.
Mengetahui Faktor-faktor pelaksanaan Massege Olahraga.
F.
Mengetahui teknik
Massage Olahraga.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Massage
Olahraga
Massage adalah suatu
cara penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan atau alat terhadap jaringan
tubuh yang lunak. Massage adalah seni gerak tangan yang bertujuan
untuk mendapat kesenangan dan memelihara kesehatan jasmani. Kata massage
berasal dari kata Arap “ Mash “ yang berarti menekan dengan lembut atau
dari kata Yunani “ Massien “ yang berarti memijat atau melulut. Pelaku untuk
pria dinamakan masseur, Pelaku untuk wanita dinamakan massaeuse.
Sport
massage adalah pengobatan pijat yang memperlakukan pada aspek fisik,
fisiologis dan psikologisuntuk atlet. Hal ini dapat digunakan sebelum atau
sesudah kegiatan olahraga. Jika digunakan sebelum kegiatan olahraga akan sangat
membantu dalam pemanjangan dan melonggarkan jaringan lunak. Pijat mengacu pada
manipulasi sistematis jaringan lunak tubuh untuk tujuan
terapeutik dan melancarkan peredaran darah. Olahraga pijat adalah ilmu dan
seni menerapkan pijat dan teknik yang berkaitan dengan menjaga kesehatan atlet
dan untuk meningkatkan kinerja atletik. (Patricia J. Benjamin, PhD Scott
P. Lamp, LMT, 2005, ).
Di
kutip dari buku Anders Jelve´us dan Kristjan Oddsson. dalam bukunya mengatakan seorang
physi- pengadilan cian ke Kaisar Romawi Markus Aurelius, menulis
bahwa tujuan dari pijat adalah untuk melunakkan tubuh sebelum
latihan (Calvert 2002). Dikatakan bahwa Galenus merekomendasikan
bahwa semua latihan harus didahului dengan pijat dengan
minyak (Calvert 2002). Pijat juga digunakan untuk
gladiator (petarung pada zaman romawikuno) untuk latihan dan
perkelahian, untuk meringankan rasa sakit dan berfungsi sebagai
revitalisasi sebuah modalitas (Calvert 2002). Di India, di mana
gulat selalu menjadi populer olahraga, pijat telah digunakan sebagai
modalitas penyembuhan untuk pegulat sejak zaman kuno. Ketika orang
biasa yang membutuhkan perawatan pijat mereka sering disebut
spesialis dalam terapi sentuhan; ituterapis pijat berlatih sering
pegulat (Calvert 2002).
Dalam
olahraga prestasi massage yang diberikan kepada olahragawan dapat dikategorikan
dalam beberapa aspek diantaranya yaitu:
A) Preparative
Aspek
preventif adalah mempersiapkan olahragawan agar memiliki kondisi badan yang
baik sehingga dapat menghadapi dan menanggulangi ketegangan yang timbul dalam
suatu pertandingan.
B) Preventif
Aspek
preventif yaitu dapat mempertahankan dan mengembalikan fungsi alat gerak agar
tetap berfungsi dengan baik.
C) Kuratif
Aspek
kuratif yaitu memperbaiki kembali kondisi tubuh setelah mengalami cidera atau
menangani rasa sakit pada otot yang ditimbulkan oleh tertimbunnya asam laktat.
2.
Sejarah Massage
Sejak zaman purba
manusia telah mengenal massage dengan berbagai macam ragam bentuk dan cara
penggunaanya. Hal ini dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan mereka yang
berupa tulisan-tulisan atau benda-benda relief yang masih ada hingga saat ini. Pengetahuan
tentang massage tidak tercipta dari satu atau beberapa zaman atau hasil ciptaan
beberapa orang, tetapi adalah hasil dari pengalaman pemikiran dan penelitian
orang zaman ke zaman. Bangsa Indonesia pun sudah berabad-abad mengenal massage
sebagai suatu cara pengobatan tradisional, yang dalam sehari-hari disebut pijat
atau lutut.
Sport massage
tercipta seiring dengan perkembangan pengetahuan massage dan olahraga,
dari zaman satu ke zaman yang lainnya. Dan sebagaimana kita ketahui bahwa
pengetahuan massage itu sendiri adalah dari pengetahuan fisioterapi. Secara
kronologis, dari hasil penemuan para ahli yang dapat dikumpulkan tentang
sejarah perkembangan sport massage, terdapat pokok-pokok garis besar seperti
uraian di bawah ini:
a)
Bangsa Cina Purba
Dari
buku-buku yang dianggap suci oleh bangsa Cina purba diantaranya buku KONG FU (kira-kira
tahun 3000 SM), terdapat tulisan-tulisan yang menyatakan bahwa bangsa Cina
purba pernah melakukan massage dan senam sebagai cara untuk pengobatan
(Heilgymnas).
b)
Bangsa India
Sebuah
buku peninggalan bangsa India “ Veda” (kira-kira th 1800 SM) dari salah satu
bab yang berjudul Ayur, terdapat ulasan panjang lebar tentang kesehatan,
massage dan senam penyembuhan. Di antaranya terdapat sebuah kalimat yang
berbunyi : Bangun pagi-pagi, cuci
mulut,menggosok seluruh tubuh kemudian melakukan senam pagi.
c)
Bangsa Mesir dan Persia purba
Dari
peninggalan-peninggalan benda-benda relief bangsa Mesir maupun bangsa Persia
purba dapat disimpulkan bahwa mereka telah mengenal massage. Untuk merawat
kulit, bangsa Mesir purba menggosok tubuhnya dengan lumpur yang berasal dari
sungai nil dan kemudian berjemur dalam terik matahari.
d)
Bangsa Yunani Purba
Bangsa
Yunani purba memiliki ahli-ahli massage, yang sedikit banyak mewariskan pada
kita tentang pengertian-pengertian massage yang dilakukan orang pada saat itu.
Bangsa Yunani menyebut massage dengan kata “Anatripsi”. Seorang dokter yang
terkenal pada saat itu, Hypocrates (460-377 SM), banyak mengemukakan
tulisan-tulisan mengenai soal-soal medis dan massage. Di antara hasil karyanya
ialah sebuah buku yang berjudul Gymnastica. Dokter lainnya ialah Gaelenos
(kira-kira tahun 131 SM), membawa dan menyebarkan pengetahuan massage ke Roma
sehingga bangsa Roma banyak meniru bangsa Yunani. Sport massage menjadi lebih
populer lagi dengan adanya pertandingan-pertandingan Gladiator.
e)
Abad ke-19
Pada
awal abad ke- 19 tidak terdapat kemajuan yang berarti bagi perkembangan
yang berarti bagi perkembangan massage. Pada saat itu seorang dokter bangsa
Belanda bernama John. G Mezger (tahun 1838-1909) banyak mempelajari buku-buku
ciptaan Ling dan ahli-ahli bangsa Perancis diantaranya Tissot (tahun 1780) dan
dr. Hildebrand. Sebagai masseur beliau dianggap berhasil dengan benyaknya
pendeta yang berdatangan dari segala penjuru untuk meminta pertolongannya.
Bahkan banyak pula dari kalangan keluarga kerajaan. Percobaan-percobaan selanjutnya
banyak dilakukan dalam bidang massage, itulah permulaan pemikiran terhadap
pengetahuan massage secara ilmiah. Usaha tersebut dilanjutkan oleh Prof.
Kirchberg yang kemudian menerbitkan buku Sport Massage.
f)
Akhir abad ke-19
Pada
akhir abad ini sport massage berkembang semakin meluas dan popular, terutama di
negara Eropa dengan banyaknya didirikan lembaga-lembaga pendidikan sport
massage. Secara resmi Belanda untuk pertama kalinya menyelenggarakan ujian
sport mssage pada tahun 1965, atas kerjasama dengan beberapa pimpinan
organisasi olahraga, antara lain Ministeris Van Cultuur, Recretie en
Maatschappelijk Werk dan Nederlanndsche gennootschap Voor Heilgymnastiek,
masase en Physiotherapie. Di Amerika sport masseur mulai dikenal oleh umum
sejak tahun 1865 sewaktu diadakan pertandingan football yang pertama antar
sekolah lanjutan.
g)
Di Indonesia
Di
Indonesia masase olahraga bertambah populer lagi di kalangan atlet pada
pemusatan latihan Nasional Asian Games IV, Ganefo I, Olympiade Tokyo, maupun di
PON. Dengan demikian maka pengetahuan tentang sport massage merupakan suatu
keterampilan khusus di dalam olahraga Indonesia.
Pada tahun 1962
ketika Indonesia sedang mempersiapkan Indonesia untuk. menghadapi Asian Games
IV yang akan diselenggarakan di kota Jakarta. Menjadikan Indonesia harus
mempersiapkan diri dari berbagai aspek ,bukan hanya mempersiapkan fisk, teknik
dan taktik dari pemain tetapi juga dari aspek kesehatan dan sport medicine.
Dimana pada tahun 1960 Indonesia mendatangkan team ahli sport massage dari
Swedia yang di pimpin Mr. Tills untuk mengajarkan atau memberi pemahaman sport
massage bertempat di RC Solo, diadakan penataran, kepelatihan sport massage
yang di ikuti oleh 40 orag pelatih dan guru olahraga dari seluruh Indonesia.
3.
Pengantar Anatomi dan Fisiologi
untuk Massage
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari
tentang susunan struktur anggota tubuh manusia yang bermacam-macam yang
berkaitan satu sama lain. Dalam pembahasan materi anatomi dalam pertemuan kali
ini akan membahas tentang anatomi dan fungsi nya secara singkat dan jelas.
Adapun materi yang akan dibahas adalah anatomi tubuh manusia yang berkenaan
dengan fungsi dan system tubuh manusia.
Gambar
anatami tubuh manusia
1.
Sistem Skeleton ( kerangka )
Susunan tulang atau
skeleton merupakan system penegak tubuh dan penggerak tubuh. Lalu tulang
dihubungkan dengan tulang yang lain atau persendian sehingga terbentuk kerangka
yang disebut lokomotor pasif, lalu lokomotor aktif yang diatur dari otot. Adapun
fungsi rangka :
a.
Menopang atau menahan seluruh bagian tubuh
b.
Melindungi organ tubuh yang lunak seperti otak, paru-paru
dan jantung.
c.
Menggerakkan seluruh tubuh melalui otot
d.
Tempat melekatnya otot-otot
e.
Memberikan bentuk tubuh
Gambar: skeleton
2.
System Muscularis ( otot )
Otot merupakan sebuah
jaringan yang ada didalam tubuh yang sangat berperan penting dalam proses
menggerakkan tubuh dan menetukan postur tubuh. Otot juga merupakan alat
penggerak aktif yang dapat menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah
mendapatkan rangsangan. Otot terbagi tiga yaitu :
a.
Otot Lurik adalah otot yang menempel pada rangka manusia,
dimana otot lurik bekerja di bawah sadar manusia
b.
Otot Polos adalah yang bekerja tanpa kesadaran
seseorang.
c.
Otot Jantung adalah yang bekerja secara terus menerus tanpa
berhenti.
Gambar : Muscularis
Gambar : Otot Lurik,
Otot Polos dan Otot Jantung
3.
System Sirkulasi
System sirkulasi
merupakan system peredaran darah ke seluruh tubuh melalui oksigen yang
dikirimkan melalui darah sebagai alat transportasinya. System peredaran pada
manusia tersusun dari jantung pusat utama, pembuluh-pembuluh darah dan darah
itu sendiri.
Jantung
mempunyai 4 ruang yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel)
yang terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma.
Pembuluh Darah terdiri
atas arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung dengan vena pada bagian
kapiler dan venula yang dihubungkan oleh bagian endotheliumnya.
Gambar : Sirkulasi Darah
4.
Sistem Respirasi (pernapasan)
System respirasi atau
pernafasan merupakan suatu proses pertukaran menghirup dan mengeluarkan oksigen
dari udara bebas dan karbondioksida yang dikeluarkan ke lingkungan. System
pernafasan pada manusai mencakup dua hal yaitu : saluran pernafasan dan
mekanisme pernafasan.
Urutan pernafasan
sebagai berikut : rongga hidung – faring – trakea – bronkus – paru-paru.
Gambar
system pernafasan
5.
System Difestifa (pencernaan)
System pencernaan
merupakan yang system yang memproses mengubahnya zat makanan dan
menyerapnya sari-sari makanan yang berupa nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
System pencernaan memecahkan molekul-molekul makanan menjadi kompleks menjadi
molekul sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
System pencernaan meliputi yaitu : mulut – lambung – usus – mengeluarkan
kotoran melalui anus.
Gambar Sistem
Pencernaan
6.
System Nervus ( Saraf )
Sistem saraf adalah
sistem koordinasi atau pengaturan tubuh berupa penghantaran impul saraf ke susunan
saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan
rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau
neuron. Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas
memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi, iritabilitas adalah
kemampuan menanggapi rangsangan.
Sistem saraf termasuk
sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (sistem saraf tepi). Sistem saraf pusat
terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf perifer terdiri
atas sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Sistem saraf mempunyai tiga
fungsi utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus;
memproses informasi yang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap
rangsangan
Gambar
system saraf
7.
System Endokrin ( Hormon )
Sistem endokrin atau
hormon adalah jaringan tubuh manusia dari kelenjar yang menghasilkan lebih dari
100 hormon untuk mempertahankan dan mengatur fungsi tubuh dasar manusia. Hormon
adalah zat kimia yang dibawa dalam aliran darah ke jaringan seluruh tubuh dan
organ, merangsang mereka untuk melakukan beberapa tindakan. Kelenjar dari
sistem endokrin meliputi hipofisis, pineal, tiroid, paratiroid, timus,
pankreas, adrenal, dan ovarium atau testis.
8.
System Urineri ( perkemihan )
Sistem perkemihan
atau system urineri adalah suatu sistem dimana terjadinya
proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
diperlukan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh.
Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan
berupa urin (air kemih).
Gambar system
urenaria
9.
System Mukosa
System Mukosa imun adalah suatu bentuk
imunitas kekebalan tubuh yang bekerja di permukaan mukosa untuk
mencegah terbentuknya koloni bakterial dengan komponen utamanya antibody IgA.
Imonoglubulin ( IgA ) akan mengikat patogen sehingga patogen tidak bisa
menempel pada reseptor yang ada pada permukaan sel epitel pada mukosa.
10.
System Indera
Tubuh manusia
mempunyai indera yang berfungsi sebagai reseptor atau penerima rangsangan
dari lingkungan sekitar. System indera (panca indera) terdiri dari lima
indera yaitu indera penglihatan (mata), indera pendengaran dan keseimbangan
(telinga), indera penciuman/pembau (hidung), indera pengecap (lidah),
serta indera peraba dan perasa (kulit).
Gambar alat indra
B.
Peranan Fisiologi
Fisiologi
adalah ilmu yang mempelajari fungsi tiap organ-organ tubuh, fungsi setiap bagian
yang membentuk suatu organ, serta hubungan fungsional antar organ tubuh
tersebut, selanjutnya akan terjadi suatu sistem yang komprehensif sehingga
dapat menghidupi suatu individu secara normal – fisiologis. Fisiologi juga
mempelajari segala keseluruhan fungsi dan kerja dari tubuh manusia.
1.
Peranan fisiologi terhadap system skeleton
Yang
sistem muskuloskeletal terdiri dari kerangka manusia (termasuk tulang, ligamen,
tendon, dan tulang rawan) dan otot-otot melekat. Ini memberikan struktur dasar
tubuh dan kemampuan untuk gerakan. Selain peran struktural mereka,
tulang-tulang yang lebih besar dalam tubuh berisi sumsum tulang, tempat
produksi sel darah. Juga, semua tulang adalah tempat penyimpanan utama untuk
kalsium dan fosfat
2.
Peranan fisiologi terhadap system sirkulasi
Sistem
sirkulasi terdiri dari jantung dan pembuluh darah (arteri, vena, pembuluh
kapiler). Jantung mendorong peredaran darah, yang berfungsi sebagai “sistem
transportasi” untuk mentransfer oksigen, bahan bakar, nutrisi, produk-produk
limbah, sel-sel kekebalan tubuh, dan isyarat molekul (yaitu, hormon) dari salah
satu bagian tubuh yang lain. Darah terdiri dari cairan yang membawa sel-sel
dalam sirkulasi, termasuk beberapa yang bergerak dari jaringan ke pembuluh
darah dan kembali, serta limpa dan sumsum tulang.
3.
Peranan fisiologi terhadap system Pencernaan
Sistem
pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, perut, usus (usus besar dan
kecil), dan rektum, serta hati, pankreas, kantong empedu, dan kelenjar ludah.
Ini dapat mengkonversi makanan menjadi kecil, gizi, tidak beracun molekul untuk
distribusi oleh sirkulasi kepada semua jaringan tubuh, dan excretes residu yang
tidak digunakan.
4.
Peranan fisiologi terhadap system nervus
Sistem saraf terdiri
dari sistem saraf pusat (yang merupakan otak dan
sumsum tulang belakang) dan sistem saraf perifer. Otak adalah organ pikiran,
emosi, dan sensoris pengolahan, dan melayani banyak aspek komunikasi dan
kontrol dari berbagai sistem dan fungsi-fungsi lainnya. Khusus terdiri dari
indera penglihatan, pendengaran, rasa, dan bau. Mata, telinga, lidah, dan
hidung mengumpulkan informasi tentang lingkungan tubuh.
5.
Peranan fisiologi terhadap system urineri
Sistem
saluran kemih terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. It
menghilangkan air dari darah untuk menghasilkan urin, yang membawa berbagai
molekul limbah dan kelebihan ion dan air keluar dari tubuh.
4.
Sport Maseur
Sport masseur bisa
juga disebut pemijat. Untuk pria biasa disebut masseur saja, sedangkan untuk
wanita disaebut masseuse. Syarat utama menjadi sport masseur yaitu sehat
jasmani maupun rohani dan dapat mempertanggungjawabkan segala tindakan dalam
mengamalkan ilmunya. Oleh karena itu, masseur harus memiliki beberapa
pengetahuan yang berhubungan erat dengan massage, antara lain:
1.
Anatomi
2.
Fisiologi olahraga.
3.
Kinesiologi
4.
Kesehatan olahraga.
Seorang masseur harus
bisa menjaga kondisi tubuhnya agar selalu sehat dan fit, sehingga bisa
melakukan tugasnya dengan baik. Biasanya, gangguan atau pengaruh massage bagi
masseur antara lain:
1.
Kejang otot masseur
Adalah
kekejangan yang sering terjadi pada otot lengan, akibat terlalu lama memberikan
massage pada banyak pasien dengan menggunakan manipulasi yang sama.
2.
Salesma (pilek)
Gangguan
ini dapat terjadi karena perubahan udara dari panas ke dingin, setelah masseur
keluar dari ruangan massage.
3.
Keluhan pada kaki.
Keluhan
ini disebabkan karena terlalu lama berdiri memberikan massage. Untuk mengurangi
gangguan ini perlu diusahakan tempat duduk.
4.
Keluhan pada punggung
Keluhan
pada punggung ini dapat terjadi karena ukuran tinggi bangku yang tidak sesuai
dengan tinggi badan masseur.
5.
Kejangkitan
Mengingat
bahwa dalam memberikan massage tangan masseur selalu berhubungan dengan tubuh
orang lain, maka untuk mencegah kemungkinan terjangkit penyakit kulit, perlu
sekalipun para masseur mensterilkan tangannya dengan air hangat atua air biasa
yang dicampur dengan obat antiseptic sebelum dan sesudah melakukan massage. Seorang
masseur harus selalu memelihara tangannya dengan sebaik-baiknya dalam arti
selalu kering, bersih, hangat, dan kuku harus bersih dan pendek.
5.
Factor-faktor
Pelaksanaan Massage Olahraga
Tidak semua
pelaksanaan massage dilakukan sama. Pemberian masas pada atlet tergantung dari
banyak faktor,yaitu.
A) Cabang olahraga yang
dilakukan
Untuk
memberikan massage perlu mengetahui lebih dahulu tentang cabang olahraga yang
diikuti oleh atlet yang bersangkutan. Massage yang diberikan pada atlet tenis
meja, tennis, dan bulutangkis lebih banyak ditujukan pada otot-otot persendian
bahu. Sedangkan pada pemain sepakbola, atlet pelari, pelompat, perhatian kita
curahkan pada massage otot-otot tungkai.
B) Kondisi tubuh atlet
Kondisi
tubuh atlet tidak terlalu dalam keadaan baik, kadang-kadang otonya terasa halus
dan elastis bila dipegang, tetapi tidak jarang pula ada atlet yang ototnya
keras dan terasa sakit saat dipegang. Oleh karena itu perlu adanya pemberian
massage.
C) Kontra indikasi terhadap masase
Adanya
faktor ini perlu perhatian kita lebih teliti sebab kemungkinan besar atlet
menderita suatu penyakit yang merupakan kontra indikasi terhadap massage. Bila
massage diberikan kemungkinan dapat menambah parahnya penyakit yang diderita.
Oleh sebab itu, sebelum member massage perlu diketahui mengenai status kondisi
atlet, dengan mempelajari Kartu Kesehatan Atlet (dari dokter) terlebih dahulu.
Dibawah
ini beberapa contoh keadaan tertentu dimana masase tidak diperbolehkan untuk
dilakukan.
(1)
Suhu Tinggi/Demam
Tubuh
akan langsung melawan racun yang akan masuk dan itu tidak terlihat dengan
naiknya suhu tubuh. Pijat hanya akan melepaskan lebih banyak racun ke dalam
sistem tubuh.
(2)
Trombo-phlebitis dan
kondisi-kondisi lain yang serupa
Plebitis
adalah peradangan atau zat racun yang terjadi pada vena. Kulit didekat vena
yang mengalami peradangan akan berwarna merah, panas, dan membengkang. Pasien
mengalami sakit luar biasa dan peningkatan sensivitas di area di sekitar vena.
Jika muncul gumpalan darah beku (trombus) di vena, maka pijat akan menimbulkan
kontraidikasi karena gumpalan darah itu bisa berpindah sehingga menyebabkan
kematian.
(3)
Advances Varicose Veins
Pijat
dapat membahayakan karena dapat menyebabkan peradangan menjadi lebih parah dan
menimbulkan rasa sakit yang lebih hebat.
(4)
Bekas luka
atau operasi yang masih baru
Berhati-hatilah
dengan bekas luka yang masih baru dan luka yang terbuka. Jaringan bekas luka
lama bisa dipijat.
(5)
Bengkak dan rasa sakit tanpa
sebab
Keduanya
mungkin tidak perlu dikhawatirkan tetapi akan bijaksana jika anda
memeriksakannya ke dokter. Sesungguhnya tiap kondisi yang menyebabkan munculnya
keraguan dibenak anda perlu diperiksakan oleh dokter untukmengetahui kemungkian
terjadinya penyakit serius.
(6)
Obat-obatan
Setelah
dilakukan suntikan steroid (doping) daerah yang disuntik tidak boleh dipijat
karena tekanan pada otot dengan steroid didalamnya akan membuat serat-serat terputus.
(7)
Waktu
Bila
di dalam waktu setengah jam terdapat lima atlet yang harus dimassage lokal,
artinya hanya sebagain anggota tubuh yang paling aktif saja yang dimasase. Sesunggunhya
tidak ada batasan waktu tertentu untuk melakukan masase. Setelah dimasase
sebaiknya istirahat sejenak dan tidak melakukan pekerjaan yang membutuhkan
tenaga besar
(8)
Frekuensi pemberian masase sebenarnya tidak terikat pada
batas waktu tertentu.
(9)
Cuaca
Keadaan
cuaca mempunyai pengaruh besar terhadap pemberian masase. Misalnya, berolahraga
di daerah yang beriklim dingin akan lebih banyak mengalami cedera pada otot
dibandingkan dengan berolahraga di daerah tropis.
D) Perlengkapan dan
Pengaturan Ruang Masase
Perlengkapan-perlengkapan
lain yang dibutuhkan di dalam ruang masase adalah:
(1)
Bangku masase lengkap
Ukuran
panjang 190 cm, lebar 65 cm, tinggi 76 cm, dan ukuran bangku jangan terlalu
tinggi, mengingat bahwa masase selain tekanan kedua tangan dibutuhkan bantuan
berat badan
(2)
Bantal untuk landasan kepala
(3)
Guling besar untuk landasan lutut
(4)
Guling kecil untuk landasan kaki
(5)
Selimut atau handuk besar untuk penutup bagian yang tidak
dimasase
(6)
Handuk kecil untuk pembasuh keringat
(7)
Waskom untuk tempat cuci tangan
(8)
Kursi masseur
(9)
Termos panas dan dingin
E) Bahan Pelincir (Lumbricant)
Penggunaan
bahan pelincir untuk massage sangat dibutuhkan untuk mempelancar pelaksanaan
beberapa manipulasi. Penggunaan bahan pelincir sebaiknya memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
1)
Mudah dibersihkan (sesudah pelaksanaan masase)
2)
Tidak mudah menguap
3)
Tidak mengandung wewangian yang menyolok
4)
Tidak memberikan rangsangan dingin
5)
Mudah didapat dan murah harganya
F)
Pengaturan ruangan
sangat dibutuhkan saat melakukan pemijatan.
Hal-hal yang harus
diperhatikan antara lain:
1)
Ruangan tidak boleh terlalu panas ataupun terlalu dingin
2)
Penerangan lampu ruangan harus cukup
3)
Ruangan masase harus bersih dan berdinding putih atau warna
segar
4)
Jendela sebagai fentilasi udara
5)
Lantai jangan licin dan harus bersih
6)
Ruangan masase sebaiknya dilengkapi kamar mandi
G) Posisi Pasien dan
Urutan Bagian Tubuh yang Di-masase
Ada
3 hal yang berhubungan dengan posisi pasien saat akan di-masase,yaitu.
1)
Letak pasien terhadap masseur harus mudah dan enak
2)
Bagian tubuh yang di-masas harus benar-benar kendur
3)
Pada saat bekerja masseur harus bebas dari rintangan,posisi duduk
atau berdiri dalam sikap yang memungkinkan bekerja lebih efisien
Agar
pasien dan masseur sama-sama nyaman saat masase dilakukan,perlu dilakukan
penempatan posisi pasien dan masseur yang tepat ketika akan melakukan masase di
setiap bagian tubuh. Berikut merupakan posisi pasien ketika akan di-masase.
1)
berbaring terlentang,ketika bagian perut yang akan
di-masase. Posisi masseur berada di sebelah kanan pasien
2)
berbaring telungkup,ketika bagian tungkai dan kaki akan
di-masase
3)
berbaring miring
4)
posisi duduk,ketika kepala dan pundak akan di-masase
Berikut
merupakan urutan bagian tubuh yang di-masase untuk masase umum atau general massage.
1)
Bagian belakang
Meliputi bagian
paha,tungkai bawah,telapak kaki,bokong,pinggang atau punggug,tengkuk atau bahu
2)
Bagian depan
Meliputi bagian
paha,tungkai bawah,punggung kaki,lengan,dada,perut,dahi atau kepala.
6.
Teknik Manipulasi
Massage
A.
Teknik dasar manipulasi
EFFLEURAGE
Effleurage merupakan gosokan pada
kulit tanpa terjadi gerakan otot bagian dalam. Tangan dibuat sedemikian rupa
sehingga gerakannya tetap dan tekanan yang diberikan searah dengan aliran darah
balik.
Gambar.1 : Contoh teknik manipulasi
Efflurage
Manfaat Effleurage Penerima
mengalami rasa segera baik-makhluk dan relaksasi. Meratakan minyak pijat, lotion, krim, bedak
bayi dengan lebih mudah.Sebuah hubungan kepercayaan dibentuk antara dua dari
Anda sebagai tangan Anda menjadi terbiasa dengan tubuh penerima. Membelai
memungkinkan Anda untuk membiasakan diri dengan jumlah tekanan untuk
menerapkan. Effleurage menyediakan link antara teknik. Effleurage bila
dilakukan secara perlahan memiliki tindakan penenang dan sangat bermanfaat
untuk menenangkan saraf. Stres dan ketegangan mungkin lega sakit kepala
ketegangan terhalau dan pola insomnia rusak.
Gunakan effleurage cepat untuk
meramaikan menghidupkan kembali dan merangsang sistem saraf pusat. Jaringan
akan hangat sebagai Anda stroke tubuh meningkatkan sirkulasi. Aliran getah
bening meningkat membantu untuk menyingkirkan sampah dan zat beracun. Effleurage
meningkatkan kulit mendorong kulit sehat dan bersinar
Kesalahan yang harus dihindari, Jangan
kehilangan kontak dengan penerima kehilangan kontak berarti hilangnya kepercayaan
dan hilangnya relaksasi. Relax tangan Anda dan aliran menghindari gerakan
dendeng atau tiba-tiba gerakan dendeng menyebabkan saraf jangled . Gerakan
harus ritmis halus dan bahkan. Gunakan seluruh tangan Anda dan bukan hanya jari
Anda dapat mencakup wilayah yang lebih luas kecuali ketika bekerja pada
daerah-daerah kecil. Tidak ada tekanan apapun pada stroke bawah effleurage
selalu dilakukan ke jantung – sampai kaki dan lengan dan sampai belakang . Hal
ini juga dapat diterapkan dalam arah sentripetal dalam lingkaran perjalanan
menuju pusat atau dalam arah sentrifugal dalam lingkaran bepergian ke arah luar
dari pusat .
B.
Teknik dasar
manipulasi Petrissage
Petrissage adalah gerakan
tangan yang dilakukan dengan teknik perasan, tekanan, dan pencomotan otot dari
jaringan dalam. Teknik Petrissage dapat dilakukan dengan satu tangan atau kedua
tangan dengan gerakan bergelombang, berirama, tidak terputus-putus dan terikat
satu sama lain. Gerakan diulang-ulang beberapa kali pada tempat yang sama,
kemudian tangan dipindah-pindahkan sedikit demi sedikit sepanjang kumpulan
otot.
Gambar.2 :
Contoh teknik manipulasi Petrissage
Pengaruh mekanis yang ditimbulkan
oleh gerakan peras adalahmenghancurkan sisa-sisa pembakaran dan melemaskan
kekakuan di dalam jaringan. Pengaruh fisiologis dari manipulasi petrissage
terutama berhubungan dengan suatu perintah latihan bagi saraf motorik yang
merangsang fungsi otot. Selain itu gerakan mengangkat, memeras dan menekan
menyebabkan perbaikan aliran darah dalam otot dan menambah kekuatan (tonus)
otot.
C.
Teknik dasar
manipulasi Friction
Friction atau menggerus merupakan teknik
gerakan putaran spiral menuju ke arah jantung. Menurut letak dan tempat
bagian badan, maka manipulasi ini dapat dilakukan dengan bermacam-macam
variasi yaitu dengan menggunakan jari, ibi jari, telapak tangan atau bahkan
dengan sikut.
Gambar.3 : Contoh teknik
manipulasi friction
Pengaruh mekanis dari friction
menghasilkan kelancaran aliran darah setempat (vasodilatasi local), merangsang
pergantian nutrisi, dan juga sebagai pemanasan. Pengaruh fisiologis
adalah aksi friction di dalam melancarkan aliran darah dan pembesaran
serabut otot.
D.
Teknik dasar manipulasi Shaking
Shaking atau menggoncang merupakan
teknik dengan jari-jari membengkok, misalnya bagian bawah dan atas
pada bagian yang berotot, lengan atas dan lengan bawah, paha atau betis yang
dilakukan dengan gerakan-gerakan ke samping, ke atas dan ke
bawah. Manipulasi dilakukan dengan irama yang hidup serta tangan
berpindah-pindah dan berdekatan.
Shaking atau menggoncang
adalah prosedur masase yang juga sering dipakai untuk membantu para
olahragawan agar otot-ototnya menjadi kendor, sehingga memudahkan sirkulasi
darah.
Pengaruh mekanis dari manipulasi
shaking adalah jika dilakukan dengan baik, goncangan ini akan melemaskan
otot-otot dan menambah fleksibilitas jaringan-jaringan.
Pengaruh fisiologis adalah merangsang
dan memberikan desakan ke dalam, terutama pada organ tubuh bagian perut dan
dada, serta mengendurkan, melemaskan, dan mengulur bagian lunak yang
menyebabkan lancarnya peredaran darah dan meningkatkan kerja syaraf.
E.
Teknik dasar manipulasi Tapotement
Teknik dasar manipulasi tapotement
merupakan teknik yang dilakukan dengan tangan yang melibatkan pergelangan dan
jari-jari yang rileks dan digerakkan dengan cepat bergantian kanan-kiri.
Teknik tapotement terdiri dari :
a. Hacking ( Mencincang)
b. Beating (dengan kepalan)
c. Clapping ( dengan telapak jari)
d. Cupping (dengan telapak tangan di
cekungkan)
e. Typing ( seperti mengetik)
f. Spatting ( cipratan)
g. Chucking (tarikan lepas)
F.
Teknik dasar manipulasi Walken
Teknik dasar manipulasi walken
merupakan variasi dari manipulasi effleurage.
Hanya digunakan untuk daerah-daerah tertentu. contoh : pinggang punggung, dengan maksud untuk lebih menyempurnakan pengambilan sisa-sisa pembakaran oleh darah dan segera dapat dibawa ke jantung. Gerakan tangan yang menggosokkan dengan menggunakan seluruh tapak tangan dan jari-jari, bergerak maju mundur bergantian antara tangan kanan dan kiri. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka tekanan gosokkan harus cukup kuat, otot-otor harus betul tertekan dan terperas. Manipulasi walken diberikan sesudah friction, dimana banyak sisa pembakaran yang terdorong keluar sesudah terjadinya gerakan gusuran.
Hanya digunakan untuk daerah-daerah tertentu. contoh : pinggang punggung, dengan maksud untuk lebih menyempurnakan pengambilan sisa-sisa pembakaran oleh darah dan segera dapat dibawa ke jantung. Gerakan tangan yang menggosokkan dengan menggunakan seluruh tapak tangan dan jari-jari, bergerak maju mundur bergantian antara tangan kanan dan kiri. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka tekanan gosokkan harus cukup kuat, otot-otor harus betul tertekan dan terperas. Manipulasi walken diberikan sesudah friction, dimana banyak sisa pembakaran yang terdorong keluar sesudah terjadinya gerakan gusuran.
Gambar manipulasi Walken
G.
Teknik dasar manipulasi Vibration
Vibration atau menggetarkan
merupakan teknik dasar massage dengan halus merangsang syaraf vegetatif. Tujuannya
yaitu untuk mempengaruhi alat-alat yang penting. melakukan teknik vibration
ialah getaran ini diberikan melalui ujung satu jari, dua jari maupun tiga jari
dirapatkan. Caranya dengan membengkokkan siku jari-jari ditekankan pada tempat
yang dikehendaki, kemudian kejangkan seluruh lengan tersebut, biasanya
diberikan ditempat yang sensitif (peka), misalnya bawah lekuk kepala,
sekeliling persendian. Vibriation termasuk manipulasi segment massage dan
sangat efektif untuk memacu persarafan dalam usaha penyembuhan.
H.
Teknik dasar manipulasi Skin Rolling
Skin Rolling atau menggeser lipatan
kulit merupakan teknik melepaskan kulit dari jaringan kulit dan melebarkan
pembuluh darah kapiler. Tujuan nya yaitu mempertinggi tonus dan memperbaiki
pertukaran zat serta peredaran darah dibawah kulit. Teknik untuk tempat-tempat
yang kecil dapat dikerjakan dengan satu tangan, caranya mencubit kulit, ibu
jari didorongkan dengan jari-jari yang lain melangkah jalan kedepan. Umumnya
dilakukan melintang otot, arahnya naik turun bebas.
I.
Teknik dasar manipulasi Stroking
Stroking merupakan teknik dasar
massage yang mempengaruhi syaraf vegetatif pada jaringan dibawah kulit dan
memcari atau mengetahui kelainan-kelainan jaringan.Tujuan nya melemaskan
jaringan sehingga sirkulasi darak dan pertukaran zat menjadi baik.
Teknik dasar dari stroking yaitu
dengan ujung jari, baik satu,dua,tiga dan empat jari yang dirapatkan, kemudian
dengan tekanan, gerakan jari-jari tersebut menyusur antar otot.Dari ke-9 macam
manipulasi pokok yang dipakai dalam sistem massage swedia ini, khusus
manipulasi-manipulasi vibration, skin rolling dan stroking merupakan
manipulasi-manipulasi pengobatan (segment massage). Ke-9 manipulasi ini dalam
pelaksanaannya tidak selalu digunakan keseluruhan, tetapi hanya dipakai
beberapa manipulasi saja sesuai dengan kebutuhan.
J.
Posisi
Tidur Telungkup
Posisi tidur telungkup yang baik adalah kedua tangan di
samping menjulur ke atas supaya tangan tidak terjadi pembendungan. Kepala
dipalingkan ke kiri atau ke kanan dan d atas bantal. Kaki luruskan saja dan pas
di engkel kaki di gulingkan ke arah dalam. Dan dibawah sebagai penyegar
pandangan (misalnya : bunga segar yang diletakkan di baskom).Posisi
lengan yang di samping badan hendaknya jangan sampai terkulai ke bawah, karena
akan banyak darah yang mengalir ke lengan sehingga terjadilah pembendungan.
Oleh karena itu lengan diletakkan di samping badan, dengan jari-jari serta
telapak tangan menghadap ke atas.
Untuk menjaga agar kaki bawah (sendi pergelangan kaki : engkel) tidak terlalu bengkok yang menyebabkan rasa sakit berilah alas dengan guling di bawah kura-kura kaki. Jika ada pasien yang bentuk badannya tinggi dapat digunakan cara yaitu meletakkan kakinya pada tepi bangku masase dengan diberi alas bantal tipis atau handuk yang dilipat, dan apabila pada posisi telungkup ada pasien yang merasa sakit pada daerah lutut, berilah alas berupa handuk atau bahan lain, sehingga tempurung lutut akan terlindungi.
Untuk menjaga agar kaki bawah (sendi pergelangan kaki : engkel) tidak terlalu bengkok yang menyebabkan rasa sakit berilah alas dengan guling di bawah kura-kura kaki. Jika ada pasien yang bentuk badannya tinggi dapat digunakan cara yaitu meletakkan kakinya pada tepi bangku masase dengan diberi alas bantal tipis atau handuk yang dilipat, dan apabila pada posisi telungkup ada pasien yang merasa sakit pada daerah lutut, berilah alas berupa handuk atau bahan lain, sehingga tempurung lutut akan terlindungi.
K.
Posisi Tidur Telentang.
Untuk memijat tubuh bagian depan, posisi pasien harus tidur
telentang dan lengan diletakkan di samping badan. Letakkan bantal yang tidak
terlalu tinggi di bawah kepala dan guling atau gulungan handuk di bawah lutut
untuk menghindari rasa sakit pada saat melakukan tekanan pada paha bagian
depan.
L.
Posisi Duduk
Posisi duduk yang lebih baik adalah pantat diletakkan pada
alas kursi, sedangkan pinggang-punggung pada kondisi bersandar. Kaki, tangan,
leher dan kepala dalam keadaan rileks, dan tidak ada bagian tubuh yang kontraksi
sedikitpun.Tempat duduk yang baik adalah bangku masase, tetapi jika tidak
ada dapat memakai kursi biasa yang kerangkanya memenuhi syarat secara otomatis,
dan sikap masseur/masseuse pada saat memasase dalam posisi berdiri.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Sport Massage merupakan teknik/memijat dengan
tangan (manipulasi) pada bagian tubuh yang lunak dengan prosedur manual ataupun
mekanik yang dilaksanakan secara metodik dan ritmis dengan tujuan untuk
menghasilkan efek-efek fisiologis, profilaktik dan terapeutik/pengobatan pada
tubuh.
Sport Massage adalah jenis pijat yang umumnya
diberikan sebelum, selama, dan setelah kegiatan olahraga untuk membantu
menyiapkan atlet dalam menghadapi pertandingan, untuk relaksasi otot dan
mencegah cedera.
Macam-macam teknik manipulasi gerakan pada massage
antara lain: Efflurage, Petrisage, Friction, Shaking, Tapotement, Wallken, Vibration,
Skin Rolling, Stroking
2.
Saran
Adapun saran yang
ingin disampaikan penulih yaitu diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah
pengetahuan bagi calon guru mengenai Massage Olahraga dan dapat dijadikan acuan
dalam mengajar peserta didik. Serta dapat lebih memperkenalkan Massage Olahraga
pada guru, peserta didik, dan masyarakat luas.
Daftar pustaka
Iqbal rahmat. 2015. Makalah Massage olahraga [Online].
Tersedia: http://iqbalsmyblog.blogspot.co.id/2015/03/makalah-massage-olahraga.html
[20
desember 2016]
Bang .2011. Makalah Sport Massage, [Online].
Tersedia: https://bangsport.wordpress.com/2011/07/07/makalah-sport-massage/ [20 desember 2016]
Fahmi, anizul. 2015. Manipulasi massage, [Online]. Tersedia: http://anizulfarmi.blogspot.co.id/2015/08/manipulasi-massage-posisis-telengkup.html [20 desember 2016]
fitria. 2015. Pengantar Anatomi dan Fisiologi, [online]
tersedia: http://fitriafoil.blogspot.co.id/2015/07/anatomi-dan-fisiologi-untuk-massage.html
[20
dsember 2016]
Nama Blog
BAB I
PENDAHULIAN
1.
Latar Belakang
Sejak zaman purba manusia telah mengenal massage dengan
berbagai macam ragam bentuk dan cara penggunaanya. Hal ini dapat diketahui dari
peninggalan-peninggalan mereka yang berupa tulisan-tulisan atau benda-benda
relief yang masih ada hingga saat ini. Pengetahuan tentang massage tidak
tercipta dari satu atau beberapa zaman atau hasil ciptaan beberapa orang,
tetapi adalah hasil dari pengalaman pemikiran dan penelitian orang zaman ke
zaman.
Pijatan atau yang lebih dikenal dengan massase ini memiliki
beberapa jenis diantaranya massase untuk umum atau yang biasa kita lakukan,
massase kecantikan yang biasanya ada di salon-salon kecantikan yang gunanya
untuk merawat bagian tubuh agar terlihat lebih cantik dengan pijatan, dan yang
kita bahas sekarang adalah massase olahraga (sport massase) yang biasa dilakukan pada
atlit atau olahragawan.
Massase olahraga ini sebenarnya diperuntukkan bagi
orang-orang sehat. Sport Massage umumnya dilakukan sebelum, pada saat, dan
setelah berolah raga, atau kapan pun dimana anda mengalam kelelahan otot.
Massage olahraga diberikan karena bertujuan memperbaiki
sirkulasi, membantu absorpsi (penyerapan), sekresi ( pengeluaran, serta
memperlancar distribusi energi dan nutrisi ke dalam jaringan, selain itu
massage dapat memperbaiki tonus otot dan fungsi syaraf. Beberapa gerakan atau
manipulasi massage yaitu efflurase, patrissage, whalking, friction, skin
rolling, shaking, tapotament,
2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang tersebut dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
A.
Apakah pengertian dari Massage Olahraga?
B.
Bagaimanakah sejarah massage?
C.
Bagaimana Pengantar Anatomi dan Fisiologi untuk massage?
D.
Apakah yang di maksud Sport Masseur?
E.
Apasaja Faktor-faktor pelaksanaan Massage olahraga?
F.
Apasaja teknik Massage Olahraga?
3.
Tujuan
Adapun tujuan yang
ingin dicapai yaitu:
A.
Mengetahui pengertian dari Massage Olahraga.
B.
Mengetahui sejarah massage.
C.
Mengetahui Pengantar Anatomi dan Fisiologi untuk massage.
D.
Mengetahui sport Masseur.
E.
Mengetahui Faktor-faktor pelaksanaan Massege Olahraga.
F.
Mengetahui teknik
Massage Olahraga.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Massage
Olahraga
Massage adalah suatu
cara penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan atau alat terhadap jaringan
tubuh yang lunak. Massage adalah seni gerak tangan yang bertujuan
untuk mendapat kesenangan dan memelihara kesehatan jasmani. Kata massage
berasal dari kata Arap “ Mash “ yang berarti menekan dengan lembut atau
dari kata Yunani “ Massien “ yang berarti memijat atau melulut. Pelaku untuk
pria dinamakan masseur, Pelaku untuk wanita dinamakan massaeuse.
Sport
massage adalah pengobatan pijat yang memperlakukan pada aspek fisik,
fisiologis dan psikologisuntuk atlet. Hal ini dapat digunakan sebelum atau
sesudah kegiatan olahraga. Jika digunakan sebelum kegiatan olahraga akan sangat
membantu dalam pemanjangan dan melonggarkan jaringan lunak. Pijat mengacu pada
manipulasi sistematis jaringan lunak tubuh untuk tujuan
terapeutik dan melancarkan peredaran darah. Olahraga pijat adalah ilmu dan
seni menerapkan pijat dan teknik yang berkaitan dengan menjaga kesehatan atlet
dan untuk meningkatkan kinerja atletik. (Patricia J. Benjamin, PhD Scott
P. Lamp, LMT, 2005, ).
Di
kutip dari buku Anders Jelve´us dan Kristjan Oddsson. dalam bukunya mengatakan seorang
physi- pengadilan cian ke Kaisar Romawi Markus Aurelius, menulis
bahwa tujuan dari pijat adalah untuk melunakkan tubuh sebelum
latihan (Calvert 2002). Dikatakan bahwa Galenus merekomendasikan
bahwa semua latihan harus didahului dengan pijat dengan
minyak (Calvert 2002). Pijat juga digunakan untuk
gladiator (petarung pada zaman romawikuno) untuk latihan dan
perkelahian, untuk meringankan rasa sakit dan berfungsi sebagai
revitalisasi sebuah modalitas (Calvert 2002). Di India, di mana
gulat selalu menjadi populer olahraga, pijat telah digunakan sebagai
modalitas penyembuhan untuk pegulat sejak zaman kuno. Ketika orang
biasa yang membutuhkan perawatan pijat mereka sering disebut
spesialis dalam terapi sentuhan; ituterapis pijat berlatih sering
pegulat (Calvert 2002).
Dalam
olahraga prestasi massage yang diberikan kepada olahragawan dapat dikategorikan
dalam beberapa aspek diantaranya yaitu:
A) Preparative
Aspek
preventif adalah mempersiapkan olahragawan agar memiliki kondisi badan yang
baik sehingga dapat menghadapi dan menanggulangi ketegangan yang timbul dalam
suatu pertandingan.
B) Preventif
Aspek
preventif yaitu dapat mempertahankan dan mengembalikan fungsi alat gerak agar
tetap berfungsi dengan baik.
C) Kuratif
Aspek
kuratif yaitu memperbaiki kembali kondisi tubuh setelah mengalami cidera atau
menangani rasa sakit pada otot yang ditimbulkan oleh tertimbunnya asam laktat.
2.
Sejarah Massage
Sejak zaman purba
manusia telah mengenal massage dengan berbagai macam ragam bentuk dan cara
penggunaanya. Hal ini dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan mereka yang
berupa tulisan-tulisan atau benda-benda relief yang masih ada hingga saat ini. Pengetahuan
tentang massage tidak tercipta dari satu atau beberapa zaman atau hasil ciptaan
beberapa orang, tetapi adalah hasil dari pengalaman pemikiran dan penelitian
orang zaman ke zaman. Bangsa Indonesia pun sudah berabad-abad mengenal massage
sebagai suatu cara pengobatan tradisional, yang dalam sehari-hari disebut pijat
atau lutut.
Sport massage
tercipta seiring dengan perkembangan pengetahuan massage dan olahraga,
dari zaman satu ke zaman yang lainnya. Dan sebagaimana kita ketahui bahwa
pengetahuan massage itu sendiri adalah dari pengetahuan fisioterapi. Secara
kronologis, dari hasil penemuan para ahli yang dapat dikumpulkan tentang
sejarah perkembangan sport massage, terdapat pokok-pokok garis besar seperti
uraian di bawah ini:
a)
Bangsa Cina Purba
Dari
buku-buku yang dianggap suci oleh bangsa Cina purba diantaranya buku KONG FU (kira-kira
tahun 3000 SM), terdapat tulisan-tulisan yang menyatakan bahwa bangsa Cina
purba pernah melakukan massage dan senam sebagai cara untuk pengobatan
(Heilgymnas).
b)
Bangsa India
Sebuah
buku peninggalan bangsa India “ Veda” (kira-kira th 1800 SM) dari salah satu
bab yang berjudul Ayur, terdapat ulasan panjang lebar tentang kesehatan,
massage dan senam penyembuhan. Di antaranya terdapat sebuah kalimat yang
berbunyi : Bangun pagi-pagi, cuci
mulut,menggosok seluruh tubuh kemudian melakukan senam pagi.
c)
Bangsa Mesir dan Persia purba
Dari
peninggalan-peninggalan benda-benda relief bangsa Mesir maupun bangsa Persia
purba dapat disimpulkan bahwa mereka telah mengenal massage. Untuk merawat
kulit, bangsa Mesir purba menggosok tubuhnya dengan lumpur yang berasal dari
sungai nil dan kemudian berjemur dalam terik matahari.
d)
Bangsa Yunani Purba
Bangsa
Yunani purba memiliki ahli-ahli massage, yang sedikit banyak mewariskan pada
kita tentang pengertian-pengertian massage yang dilakukan orang pada saat itu.
Bangsa Yunani menyebut massage dengan kata “Anatripsi”. Seorang dokter yang
terkenal pada saat itu, Hypocrates (460-377 SM), banyak mengemukakan
tulisan-tulisan mengenai soal-soal medis dan massage. Di antara hasil karyanya
ialah sebuah buku yang berjudul Gymnastica. Dokter lainnya ialah Gaelenos
(kira-kira tahun 131 SM), membawa dan menyebarkan pengetahuan massage ke Roma
sehingga bangsa Roma banyak meniru bangsa Yunani. Sport massage menjadi lebih
populer lagi dengan adanya pertandingan-pertandingan Gladiator.
e)
Abad ke-19
Pada
awal abad ke- 19 tidak terdapat kemajuan yang berarti bagi perkembangan
yang berarti bagi perkembangan massage. Pada saat itu seorang dokter bangsa
Belanda bernama John. G Mezger (tahun 1838-1909) banyak mempelajari buku-buku
ciptaan Ling dan ahli-ahli bangsa Perancis diantaranya Tissot (tahun 1780) dan
dr. Hildebrand. Sebagai masseur beliau dianggap berhasil dengan benyaknya
pendeta yang berdatangan dari segala penjuru untuk meminta pertolongannya.
Bahkan banyak pula dari kalangan keluarga kerajaan. Percobaan-percobaan selanjutnya
banyak dilakukan dalam bidang massage, itulah permulaan pemikiran terhadap
pengetahuan massage secara ilmiah. Usaha tersebut dilanjutkan oleh Prof.
Kirchberg yang kemudian menerbitkan buku Sport Massage.
f)
Akhir abad ke-19
Pada
akhir abad ini sport massage berkembang semakin meluas dan popular, terutama di
negara Eropa dengan banyaknya didirikan lembaga-lembaga pendidikan sport
massage. Secara resmi Belanda untuk pertama kalinya menyelenggarakan ujian
sport mssage pada tahun 1965, atas kerjasama dengan beberapa pimpinan
organisasi olahraga, antara lain Ministeris Van Cultuur, Recretie en
Maatschappelijk Werk dan Nederlanndsche gennootschap Voor Heilgymnastiek,
masase en Physiotherapie. Di Amerika sport masseur mulai dikenal oleh umum
sejak tahun 1865 sewaktu diadakan pertandingan football yang pertama antar
sekolah lanjutan.
g)
Di Indonesia
Di
Indonesia masase olahraga bertambah populer lagi di kalangan atlet pada
pemusatan latihan Nasional Asian Games IV, Ganefo I, Olympiade Tokyo, maupun di
PON. Dengan demikian maka pengetahuan tentang sport massage merupakan suatu
keterampilan khusus di dalam olahraga Indonesia.
Pada tahun 1962
ketika Indonesia sedang mempersiapkan Indonesia untuk. menghadapi Asian Games
IV yang akan diselenggarakan di kota Jakarta. Menjadikan Indonesia harus
mempersiapkan diri dari berbagai aspek ,bukan hanya mempersiapkan fisk, teknik
dan taktik dari pemain tetapi juga dari aspek kesehatan dan sport medicine.
Dimana pada tahun 1960 Indonesia mendatangkan team ahli sport massage dari
Swedia yang di pimpin Mr. Tills untuk mengajarkan atau memberi pemahaman sport
massage bertempat di RC Solo, diadakan penataran, kepelatihan sport massage
yang di ikuti oleh 40 orag pelatih dan guru olahraga dari seluruh Indonesia.
3.
Pengantar Anatomi dan Fisiologi
untuk Massage
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari
tentang susunan struktur anggota tubuh manusia yang bermacam-macam yang
berkaitan satu sama lain. Dalam pembahasan materi anatomi dalam pertemuan kali
ini akan membahas tentang anatomi dan fungsi nya secara singkat dan jelas.
Adapun materi yang akan dibahas adalah anatomi tubuh manusia yang berkenaan
dengan fungsi dan system tubuh manusia.
Gambar
anatami tubuh manusia
1.
Sistem Skeleton ( kerangka )
Susunan tulang atau
skeleton merupakan system penegak tubuh dan penggerak tubuh. Lalu tulang
dihubungkan dengan tulang yang lain atau persendian sehingga terbentuk kerangka
yang disebut lokomotor pasif, lalu lokomotor aktif yang diatur dari otot. Adapun
fungsi rangka :
a.
Menopang atau menahan seluruh bagian tubuh
b.
Melindungi organ tubuh yang lunak seperti otak, paru-paru
dan jantung.
c.
Menggerakkan seluruh tubuh melalui otot
d.
Tempat melekatnya otot-otot
e.
Memberikan bentuk tubuh
Gambar: skeleton
2.
System Muscularis ( otot )
Otot merupakan sebuah
jaringan yang ada didalam tubuh yang sangat berperan penting dalam proses
menggerakkan tubuh dan menetukan postur tubuh. Otot juga merupakan alat
penggerak aktif yang dapat menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah
mendapatkan rangsangan. Otot terbagi tiga yaitu :
a.
Otot Lurik adalah otot yang menempel pada rangka manusia,
dimana otot lurik bekerja di bawah sadar manusia
b.
Otot Polos adalah yang bekerja tanpa kesadaran
seseorang.
c.
Otot Jantung adalah yang bekerja secara terus menerus tanpa
berhenti.
Gambar : Muscularis
Gambar : Otot Lurik,
Otot Polos dan Otot Jantung
3.
System Sirkulasi
System sirkulasi
merupakan system peredaran darah ke seluruh tubuh melalui oksigen yang
dikirimkan melalui darah sebagai alat transportasinya. System peredaran pada
manusia tersusun dari jantung pusat utama, pembuluh-pembuluh darah dan darah
itu sendiri.
Jantung
mempunyai 4 ruang yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel)
yang terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma.
Pembuluh Darah terdiri
atas arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung dengan vena pada bagian
kapiler dan venula yang dihubungkan oleh bagian endotheliumnya.
Gambar : Sirkulasi Darah
4.
Sistem Respirasi (pernapasan)
System respirasi atau
pernafasan merupakan suatu proses pertukaran menghirup dan mengeluarkan oksigen
dari udara bebas dan karbondioksida yang dikeluarkan ke lingkungan. System
pernafasan pada manusai mencakup dua hal yaitu : saluran pernafasan dan
mekanisme pernafasan.
Urutan pernafasan
sebagai berikut : rongga hidung – faring – trakea – bronkus – paru-paru.
Gambar
system pernafasan
5.
System Difestifa (pencernaan)
System pencernaan
merupakan yang system yang memproses mengubahnya zat makanan dan
menyerapnya sari-sari makanan yang berupa nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
System pencernaan memecahkan molekul-molekul makanan menjadi kompleks menjadi
molekul sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
System pencernaan meliputi yaitu : mulut – lambung – usus – mengeluarkan
kotoran melalui anus.
Gambar Sistem
Pencernaan
6.
System Nervus ( Saraf )
Sistem saraf adalah
sistem koordinasi atau pengaturan tubuh berupa penghantaran impul saraf ke susunan
saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan
rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau
neuron. Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas
memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi, iritabilitas adalah
kemampuan menanggapi rangsangan.
Sistem saraf termasuk
sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (sistem saraf tepi). Sistem saraf pusat
terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf perifer terdiri
atas sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Sistem saraf mempunyai tiga
fungsi utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus;
memproses informasi yang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap
rangsangan
Gambar
system saraf
7.
System Endokrin ( Hormon )
Sistem endokrin atau
hormon adalah jaringan tubuh manusia dari kelenjar yang menghasilkan lebih dari
100 hormon untuk mempertahankan dan mengatur fungsi tubuh dasar manusia. Hormon
adalah zat kimia yang dibawa dalam aliran darah ke jaringan seluruh tubuh dan
organ, merangsang mereka untuk melakukan beberapa tindakan. Kelenjar dari
sistem endokrin meliputi hipofisis, pineal, tiroid, paratiroid, timus,
pankreas, adrenal, dan ovarium atau testis.
8.
System Urineri ( perkemihan )
Sistem perkemihan
atau system urineri adalah suatu sistem dimana terjadinya
proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
diperlukan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh.
Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan
berupa urin (air kemih).
Gambar system
urenaria
9.
System Mukosa
System Mukosa imun adalah suatu bentuk
imunitas kekebalan tubuh yang bekerja di permukaan mukosa untuk
mencegah terbentuknya koloni bakterial dengan komponen utamanya antibody IgA.
Imonoglubulin ( IgA ) akan mengikat patogen sehingga patogen tidak bisa
menempel pada reseptor yang ada pada permukaan sel epitel pada mukosa.
10.
System Indera
Tubuh manusia
mempunyai indera yang berfungsi sebagai reseptor atau penerima rangsangan
dari lingkungan sekitar. System indera (panca indera) terdiri dari lima
indera yaitu indera penglihatan (mata), indera pendengaran dan keseimbangan
(telinga), indera penciuman/pembau (hidung), indera pengecap (lidah),
serta indera peraba dan perasa (kulit).
Gambar alat indra
B.
Peranan Fisiologi
Fisiologi
adalah ilmu yang mempelajari fungsi tiap organ-organ tubuh, fungsi setiap bagian
yang membentuk suatu organ, serta hubungan fungsional antar organ tubuh
tersebut, selanjutnya akan terjadi suatu sistem yang komprehensif sehingga
dapat menghidupi suatu individu secara normal – fisiologis. Fisiologi juga
mempelajari segala keseluruhan fungsi dan kerja dari tubuh manusia.
1.
Peranan fisiologi terhadap system skeleton
Yang
sistem muskuloskeletal terdiri dari kerangka manusia (termasuk tulang, ligamen,
tendon, dan tulang rawan) dan otot-otot melekat. Ini memberikan struktur dasar
tubuh dan kemampuan untuk gerakan. Selain peran struktural mereka,
tulang-tulang yang lebih besar dalam tubuh berisi sumsum tulang, tempat
produksi sel darah. Juga, semua tulang adalah tempat penyimpanan utama untuk
kalsium dan fosfat
2.
Peranan fisiologi terhadap system sirkulasi
Sistem
sirkulasi terdiri dari jantung dan pembuluh darah (arteri, vena, pembuluh
kapiler). Jantung mendorong peredaran darah, yang berfungsi sebagai “sistem
transportasi” untuk mentransfer oksigen, bahan bakar, nutrisi, produk-produk
limbah, sel-sel kekebalan tubuh, dan isyarat molekul (yaitu, hormon) dari salah
satu bagian tubuh yang lain. Darah terdiri dari cairan yang membawa sel-sel
dalam sirkulasi, termasuk beberapa yang bergerak dari jaringan ke pembuluh
darah dan kembali, serta limpa dan sumsum tulang.
3.
Peranan fisiologi terhadap system Pencernaan
Sistem
pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, perut, usus (usus besar dan
kecil), dan rektum, serta hati, pankreas, kantong empedu, dan kelenjar ludah.
Ini dapat mengkonversi makanan menjadi kecil, gizi, tidak beracun molekul untuk
distribusi oleh sirkulasi kepada semua jaringan tubuh, dan excretes residu yang
tidak digunakan.
4.
Peranan fisiologi terhadap system nervus
Sistem saraf terdiri
dari sistem saraf pusat (yang merupakan otak dan
sumsum tulang belakang) dan sistem saraf perifer. Otak adalah organ pikiran,
emosi, dan sensoris pengolahan, dan melayani banyak aspek komunikasi dan
kontrol dari berbagai sistem dan fungsi-fungsi lainnya. Khusus terdiri dari
indera penglihatan, pendengaran, rasa, dan bau. Mata, telinga, lidah, dan
hidung mengumpulkan informasi tentang lingkungan tubuh.
5.
Peranan fisiologi terhadap system urineri
Sistem
saluran kemih terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. It
menghilangkan air dari darah untuk menghasilkan urin, yang membawa berbagai
molekul limbah dan kelebihan ion dan air keluar dari tubuh.
4.
Sport Maseur
Sport masseur bisa
juga disebut pemijat. Untuk pria biasa disebut masseur saja, sedangkan untuk
wanita disaebut masseuse. Syarat utama menjadi sport masseur yaitu sehat
jasmani maupun rohani dan dapat mempertanggungjawabkan segala tindakan dalam
mengamalkan ilmunya. Oleh karena itu, masseur harus memiliki beberapa
pengetahuan yang berhubungan erat dengan massage, antara lain:
1.
Anatomi
2.
Fisiologi olahraga.
3.
Kinesiologi
4.
Kesehatan olahraga.
Seorang masseur harus
bisa menjaga kondisi tubuhnya agar selalu sehat dan fit, sehingga bisa
melakukan tugasnya dengan baik. Biasanya, gangguan atau pengaruh massage bagi
masseur antara lain:
1.
Kejang otot masseur
Adalah
kekejangan yang sering terjadi pada otot lengan, akibat terlalu lama memberikan
massage pada banyak pasien dengan menggunakan manipulasi yang sama.
2.
Salesma (pilek)
Gangguan
ini dapat terjadi karena perubahan udara dari panas ke dingin, setelah masseur
keluar dari ruangan massage.
3.
Keluhan pada kaki.
Keluhan
ini disebabkan karena terlalu lama berdiri memberikan massage. Untuk mengurangi
gangguan ini perlu diusahakan tempat duduk.
4.
Keluhan pada punggung
Keluhan
pada punggung ini dapat terjadi karena ukuran tinggi bangku yang tidak sesuai
dengan tinggi badan masseur.
5.
Kejangkitan
Mengingat
bahwa dalam memberikan massage tangan masseur selalu berhubungan dengan tubuh
orang lain, maka untuk mencegah kemungkinan terjangkit penyakit kulit, perlu
sekalipun para masseur mensterilkan tangannya dengan air hangat atua air biasa
yang dicampur dengan obat antiseptic sebelum dan sesudah melakukan massage. Seorang
masseur harus selalu memelihara tangannya dengan sebaik-baiknya dalam arti
selalu kering, bersih, hangat, dan kuku harus bersih dan pendek.
5.
Factor-faktor
Pelaksanaan Massage Olahraga
Tidak semua
pelaksanaan massage dilakukan sama. Pemberian masas pada atlet tergantung dari
banyak faktor,yaitu.
A) Cabang olahraga yang
dilakukan
Untuk
memberikan massage perlu mengetahui lebih dahulu tentang cabang olahraga yang
diikuti oleh atlet yang bersangkutan. Massage yang diberikan pada atlet tenis
meja, tennis, dan bulutangkis lebih banyak ditujukan pada otot-otot persendian
bahu. Sedangkan pada pemain sepakbola, atlet pelari, pelompat, perhatian kita
curahkan pada massage otot-otot tungkai.
B) Kondisi tubuh atlet
Kondisi
tubuh atlet tidak terlalu dalam keadaan baik, kadang-kadang otonya terasa halus
dan elastis bila dipegang, tetapi tidak jarang pula ada atlet yang ototnya
keras dan terasa sakit saat dipegang. Oleh karena itu perlu adanya pemberian
massage.
C) Kontra indikasi terhadap masase
Adanya
faktor ini perlu perhatian kita lebih teliti sebab kemungkinan besar atlet
menderita suatu penyakit yang merupakan kontra indikasi terhadap massage. Bila
massage diberikan kemungkinan dapat menambah parahnya penyakit yang diderita.
Oleh sebab itu, sebelum member massage perlu diketahui mengenai status kondisi
atlet, dengan mempelajari Kartu Kesehatan Atlet (dari dokter) terlebih dahulu.
Dibawah
ini beberapa contoh keadaan tertentu dimana masase tidak diperbolehkan untuk
dilakukan.
(1)
Suhu Tinggi/Demam
Tubuh
akan langsung melawan racun yang akan masuk dan itu tidak terlihat dengan
naiknya suhu tubuh. Pijat hanya akan melepaskan lebih banyak racun ke dalam
sistem tubuh.
(2)
Trombo-phlebitis dan
kondisi-kondisi lain yang serupa
Plebitis
adalah peradangan atau zat racun yang terjadi pada vena. Kulit didekat vena
yang mengalami peradangan akan berwarna merah, panas, dan membengkang. Pasien
mengalami sakit luar biasa dan peningkatan sensivitas di area di sekitar vena.
Jika muncul gumpalan darah beku (trombus) di vena, maka pijat akan menimbulkan
kontraidikasi karena gumpalan darah itu bisa berpindah sehingga menyebabkan
kematian.
(3)
Advances Varicose Veins
Pijat
dapat membahayakan karena dapat menyebabkan peradangan menjadi lebih parah dan
menimbulkan rasa sakit yang lebih hebat.
(4)
Bekas luka
atau operasi yang masih baru
Berhati-hatilah
dengan bekas luka yang masih baru dan luka yang terbuka. Jaringan bekas luka
lama bisa dipijat.
(5)
Bengkak dan rasa sakit tanpa
sebab
Keduanya
mungkin tidak perlu dikhawatirkan tetapi akan bijaksana jika anda
memeriksakannya ke dokter. Sesungguhnya tiap kondisi yang menyebabkan munculnya
keraguan dibenak anda perlu diperiksakan oleh dokter untukmengetahui kemungkian
terjadinya penyakit serius.
(6)
Obat-obatan
Setelah
dilakukan suntikan steroid (doping) daerah yang disuntik tidak boleh dipijat
karena tekanan pada otot dengan steroid didalamnya akan membuat serat-serat terputus.
(7)
Waktu
Bila
di dalam waktu setengah jam terdapat lima atlet yang harus dimassage lokal,
artinya hanya sebagain anggota tubuh yang paling aktif saja yang dimasase. Sesunggunhya
tidak ada batasan waktu tertentu untuk melakukan masase. Setelah dimasase
sebaiknya istirahat sejenak dan tidak melakukan pekerjaan yang membutuhkan
tenaga besar
(8)
Frekuensi pemberian masase sebenarnya tidak terikat pada
batas waktu tertentu.
(9)
Cuaca
Keadaan
cuaca mempunyai pengaruh besar terhadap pemberian masase. Misalnya, berolahraga
di daerah yang beriklim dingin akan lebih banyak mengalami cedera pada otot
dibandingkan dengan berolahraga di daerah tropis.
D) Perlengkapan dan
Pengaturan Ruang Masase
Perlengkapan-perlengkapan
lain yang dibutuhkan di dalam ruang masase adalah:
(1)
Bangku masase lengkap
Ukuran
panjang 190 cm, lebar 65 cm, tinggi 76 cm, dan ukuran bangku jangan terlalu
tinggi, mengingat bahwa masase selain tekanan kedua tangan dibutuhkan bantuan
berat badan
(2)
Bantal untuk landasan kepala
(3)
Guling besar untuk landasan lutut
(4)
Guling kecil untuk landasan kaki
(5)
Selimut atau handuk besar untuk penutup bagian yang tidak
dimasase
(6)
Handuk kecil untuk pembasuh keringat
(7)
Waskom untuk tempat cuci tangan
(8)
Kursi masseur
(9)
Termos panas dan dingin
E) Bahan Pelincir (Lumbricant)
Penggunaan
bahan pelincir untuk massage sangat dibutuhkan untuk mempelancar pelaksanaan
beberapa manipulasi. Penggunaan bahan pelincir sebaiknya memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
1)
Mudah dibersihkan (sesudah pelaksanaan masase)
2)
Tidak mudah menguap
3)
Tidak mengandung wewangian yang menyolok
4)
Tidak memberikan rangsangan dingin
5)
Mudah didapat dan murah harganya
F)
Pengaturan ruangan
sangat dibutuhkan saat melakukan pemijatan.
Hal-hal yang harus
diperhatikan antara lain:
1)
Ruangan tidak boleh terlalu panas ataupun terlalu dingin
2)
Penerangan lampu ruangan harus cukup
3)
Ruangan masase harus bersih dan berdinding putih atau warna
segar
4)
Jendela sebagai fentilasi udara
5)
Lantai jangan licin dan harus bersih
6)
Ruangan masase sebaiknya dilengkapi kamar mandi
G) Posisi Pasien dan
Urutan Bagian Tubuh yang Di-masase
Ada
3 hal yang berhubungan dengan posisi pasien saat akan di-masase,yaitu.
1)
Letak pasien terhadap masseur harus mudah dan enak
2)
Bagian tubuh yang di-masas harus benar-benar kendur
3)
Pada saat bekerja masseur harus bebas dari rintangan,posisi duduk
atau berdiri dalam sikap yang memungkinkan bekerja lebih efisien
Agar
pasien dan masseur sama-sama nyaman saat masase dilakukan,perlu dilakukan
penempatan posisi pasien dan masseur yang tepat ketika akan melakukan masase di
setiap bagian tubuh. Berikut merupakan posisi pasien ketika akan di-masase.
1)
berbaring terlentang,ketika bagian perut yang akan
di-masase. Posisi masseur berada di sebelah kanan pasien
2)
berbaring telungkup,ketika bagian tungkai dan kaki akan
di-masase
3)
berbaring miring
4)
posisi duduk,ketika kepala dan pundak akan di-masase
Berikut
merupakan urutan bagian tubuh yang di-masase untuk masase umum atau general massage.
1)
Bagian belakang
Meliputi bagian
paha,tungkai bawah,telapak kaki,bokong,pinggang atau punggug,tengkuk atau bahu
2)
Bagian depan
Meliputi bagian
paha,tungkai bawah,punggung kaki,lengan,dada,perut,dahi atau kepala.
6.
Teknik Manipulasi
Massage
A.
Teknik dasar manipulasi
EFFLEURAGE
Effleurage merupakan gosokan pada
kulit tanpa terjadi gerakan otot bagian dalam. Tangan dibuat sedemikian rupa
sehingga gerakannya tetap dan tekanan yang diberikan searah dengan aliran darah
balik.
Gambar.1 : Contoh teknik manipulasi
Efflurage
Manfaat Effleurage Penerima
mengalami rasa segera baik-makhluk dan relaksasi. Meratakan minyak pijat, lotion, krim, bedak
bayi dengan lebih mudah.Sebuah hubungan kepercayaan dibentuk antara dua dari
Anda sebagai tangan Anda menjadi terbiasa dengan tubuh penerima. Membelai
memungkinkan Anda untuk membiasakan diri dengan jumlah tekanan untuk
menerapkan. Effleurage menyediakan link antara teknik. Effleurage bila
dilakukan secara perlahan memiliki tindakan penenang dan sangat bermanfaat
untuk menenangkan saraf. Stres dan ketegangan mungkin lega sakit kepala
ketegangan terhalau dan pola insomnia rusak.
Gunakan effleurage cepat untuk
meramaikan menghidupkan kembali dan merangsang sistem saraf pusat. Jaringan
akan hangat sebagai Anda stroke tubuh meningkatkan sirkulasi. Aliran getah
bening meningkat membantu untuk menyingkirkan sampah dan zat beracun. Effleurage
meningkatkan kulit mendorong kulit sehat dan bersinar
Kesalahan yang harus dihindari, Jangan
kehilangan kontak dengan penerima kehilangan kontak berarti hilangnya kepercayaan
dan hilangnya relaksasi. Relax tangan Anda dan aliran menghindari gerakan
dendeng atau tiba-tiba gerakan dendeng menyebabkan saraf jangled . Gerakan
harus ritmis halus dan bahkan. Gunakan seluruh tangan Anda dan bukan hanya jari
Anda dapat mencakup wilayah yang lebih luas kecuali ketika bekerja pada
daerah-daerah kecil. Tidak ada tekanan apapun pada stroke bawah effleurage
selalu dilakukan ke jantung – sampai kaki dan lengan dan sampai belakang . Hal
ini juga dapat diterapkan dalam arah sentripetal dalam lingkaran perjalanan
menuju pusat atau dalam arah sentrifugal dalam lingkaran bepergian ke arah luar
dari pusat .
B.
Teknik dasar
manipulasi Petrissage
Petrissage adalah gerakan
tangan yang dilakukan dengan teknik perasan, tekanan, dan pencomotan otot dari
jaringan dalam. Teknik Petrissage dapat dilakukan dengan satu tangan atau kedua
tangan dengan gerakan bergelombang, berirama, tidak terputus-putus dan terikat
satu sama lain. Gerakan diulang-ulang beberapa kali pada tempat yang sama,
kemudian tangan dipindah-pindahkan sedikit demi sedikit sepanjang kumpulan
otot.
Gambar.2 :
Contoh teknik manipulasi Petrissage
Pengaruh mekanis yang ditimbulkan
oleh gerakan peras adalahmenghancurkan sisa-sisa pembakaran dan melemaskan
kekakuan di dalam jaringan. Pengaruh fisiologis dari manipulasi petrissage
terutama berhubungan dengan suatu perintah latihan bagi saraf motorik yang
merangsang fungsi otot. Selain itu gerakan mengangkat, memeras dan menekan
menyebabkan perbaikan aliran darah dalam otot dan menambah kekuatan (tonus)
otot.
C.
Teknik dasar
manipulasi Friction
Friction atau menggerus merupakan teknik
gerakan putaran spiral menuju ke arah jantung. Menurut letak dan tempat
bagian badan, maka manipulasi ini dapat dilakukan dengan bermacam-macam
variasi yaitu dengan menggunakan jari, ibi jari, telapak tangan atau bahkan
dengan sikut.
Gambar.3 : Contoh teknik
manipulasi friction
Pengaruh mekanis dari friction
menghasilkan kelancaran aliran darah setempat (vasodilatasi local), merangsang
pergantian nutrisi, dan juga sebagai pemanasan. Pengaruh fisiologis
adalah aksi friction di dalam melancarkan aliran darah dan pembesaran
serabut otot.
D.
Teknik dasar manipulasi Shaking
Shaking atau menggoncang merupakan
teknik dengan jari-jari membengkok, misalnya bagian bawah dan atas
pada bagian yang berotot, lengan atas dan lengan bawah, paha atau betis yang
dilakukan dengan gerakan-gerakan ke samping, ke atas dan ke
bawah. Manipulasi dilakukan dengan irama yang hidup serta tangan
berpindah-pindah dan berdekatan.
Shaking atau menggoncang
adalah prosedur masase yang juga sering dipakai untuk membantu para
olahragawan agar otot-ototnya menjadi kendor, sehingga memudahkan sirkulasi
darah.
Pengaruh mekanis dari manipulasi
shaking adalah jika dilakukan dengan baik, goncangan ini akan melemaskan
otot-otot dan menambah fleksibilitas jaringan-jaringan.
Pengaruh fisiologis adalah merangsang
dan memberikan desakan ke dalam, terutama pada organ tubuh bagian perut dan
dada, serta mengendurkan, melemaskan, dan mengulur bagian lunak yang
menyebabkan lancarnya peredaran darah dan meningkatkan kerja syaraf.
E.
Teknik dasar manipulasi Tapotement
Teknik dasar manipulasi tapotement
merupakan teknik yang dilakukan dengan tangan yang melibatkan pergelangan dan
jari-jari yang rileks dan digerakkan dengan cepat bergantian kanan-kiri.
Teknik tapotement terdiri dari :
a. Hacking ( Mencincang)
b. Beating (dengan kepalan)
c. Clapping ( dengan telapak jari)
d. Cupping (dengan telapak tangan di
cekungkan)
e. Typing ( seperti mengetik)
f. Spatting ( cipratan)
g. Chucking (tarikan lepas)
F.
Teknik dasar manipulasi Walken
Teknik dasar manipulasi walken
merupakan variasi dari manipulasi effleurage.
Hanya digunakan untuk daerah-daerah tertentu. contoh : pinggang punggung, dengan maksud untuk lebih menyempurnakan pengambilan sisa-sisa pembakaran oleh darah dan segera dapat dibawa ke jantung. Gerakan tangan yang menggosokkan dengan menggunakan seluruh tapak tangan dan jari-jari, bergerak maju mundur bergantian antara tangan kanan dan kiri. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka tekanan gosokkan harus cukup kuat, otot-otor harus betul tertekan dan terperas. Manipulasi walken diberikan sesudah friction, dimana banyak sisa pembakaran yang terdorong keluar sesudah terjadinya gerakan gusuran.
Hanya digunakan untuk daerah-daerah tertentu. contoh : pinggang punggung, dengan maksud untuk lebih menyempurnakan pengambilan sisa-sisa pembakaran oleh darah dan segera dapat dibawa ke jantung. Gerakan tangan yang menggosokkan dengan menggunakan seluruh tapak tangan dan jari-jari, bergerak maju mundur bergantian antara tangan kanan dan kiri. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka tekanan gosokkan harus cukup kuat, otot-otor harus betul tertekan dan terperas. Manipulasi walken diberikan sesudah friction, dimana banyak sisa pembakaran yang terdorong keluar sesudah terjadinya gerakan gusuran.
Gambar manipulasi Walken
G.
Teknik dasar manipulasi Vibration
Vibration atau menggetarkan
merupakan teknik dasar massage dengan halus merangsang syaraf vegetatif. Tujuannya
yaitu untuk mempengaruhi alat-alat yang penting. melakukan teknik vibration
ialah getaran ini diberikan melalui ujung satu jari, dua jari maupun tiga jari
dirapatkan. Caranya dengan membengkokkan siku jari-jari ditekankan pada tempat
yang dikehendaki, kemudian kejangkan seluruh lengan tersebut, biasanya
diberikan ditempat yang sensitif (peka), misalnya bawah lekuk kepala,
sekeliling persendian. Vibriation termasuk manipulasi segment massage dan
sangat efektif untuk memacu persarafan dalam usaha penyembuhan.
H.
Teknik dasar manipulasi Skin Rolling
Skin Rolling atau menggeser lipatan
kulit merupakan teknik melepaskan kulit dari jaringan kulit dan melebarkan
pembuluh darah kapiler. Tujuan nya yaitu mempertinggi tonus dan memperbaiki
pertukaran zat serta peredaran darah dibawah kulit. Teknik untuk tempat-tempat
yang kecil dapat dikerjakan dengan satu tangan, caranya mencubit kulit, ibu
jari didorongkan dengan jari-jari yang lain melangkah jalan kedepan. Umumnya
dilakukan melintang otot, arahnya naik turun bebas.
I.
Teknik dasar manipulasi Stroking
Stroking merupakan teknik dasar
massage yang mempengaruhi syaraf vegetatif pada jaringan dibawah kulit dan
memcari atau mengetahui kelainan-kelainan jaringan.Tujuan nya melemaskan
jaringan sehingga sirkulasi darak dan pertukaran zat menjadi baik.
Teknik dasar dari stroking yaitu
dengan ujung jari, baik satu,dua,tiga dan empat jari yang dirapatkan, kemudian
dengan tekanan, gerakan jari-jari tersebut menyusur antar otot.Dari ke-9 macam
manipulasi pokok yang dipakai dalam sistem massage swedia ini, khusus
manipulasi-manipulasi vibration, skin rolling dan stroking merupakan
manipulasi-manipulasi pengobatan (segment massage). Ke-9 manipulasi ini dalam
pelaksanaannya tidak selalu digunakan keseluruhan, tetapi hanya dipakai
beberapa manipulasi saja sesuai dengan kebutuhan.
J.
Posisi
Tidur Telungkup
Posisi tidur telungkup yang baik adalah kedua tangan di
samping menjulur ke atas supaya tangan tidak terjadi pembendungan. Kepala
dipalingkan ke kiri atau ke kanan dan d atas bantal. Kaki luruskan saja dan pas
di engkel kaki di gulingkan ke arah dalam. Dan dibawah sebagai penyegar
pandangan (misalnya : bunga segar yang diletakkan di baskom).Posisi
lengan yang di samping badan hendaknya jangan sampai terkulai ke bawah, karena
akan banyak darah yang mengalir ke lengan sehingga terjadilah pembendungan.
Oleh karena itu lengan diletakkan di samping badan, dengan jari-jari serta
telapak tangan menghadap ke atas.
Untuk menjaga agar kaki bawah (sendi pergelangan kaki : engkel) tidak terlalu bengkok yang menyebabkan rasa sakit berilah alas dengan guling di bawah kura-kura kaki. Jika ada pasien yang bentuk badannya tinggi dapat digunakan cara yaitu meletakkan kakinya pada tepi bangku masase dengan diberi alas bantal tipis atau handuk yang dilipat, dan apabila pada posisi telungkup ada pasien yang merasa sakit pada daerah lutut, berilah alas berupa handuk atau bahan lain, sehingga tempurung lutut akan terlindungi.
Untuk menjaga agar kaki bawah (sendi pergelangan kaki : engkel) tidak terlalu bengkok yang menyebabkan rasa sakit berilah alas dengan guling di bawah kura-kura kaki. Jika ada pasien yang bentuk badannya tinggi dapat digunakan cara yaitu meletakkan kakinya pada tepi bangku masase dengan diberi alas bantal tipis atau handuk yang dilipat, dan apabila pada posisi telungkup ada pasien yang merasa sakit pada daerah lutut, berilah alas berupa handuk atau bahan lain, sehingga tempurung lutut akan terlindungi.
K.
Posisi Tidur Telentang.
Untuk memijat tubuh bagian depan, posisi pasien harus tidur
telentang dan lengan diletakkan di samping badan. Letakkan bantal yang tidak
terlalu tinggi di bawah kepala dan guling atau gulungan handuk di bawah lutut
untuk menghindari rasa sakit pada saat melakukan tekanan pada paha bagian
depan.
L.
Posisi Duduk
Posisi duduk yang lebih baik adalah pantat diletakkan pada
alas kursi, sedangkan pinggang-punggung pada kondisi bersandar. Kaki, tangan,
leher dan kepala dalam keadaan rileks, dan tidak ada bagian tubuh yang kontraksi
sedikitpun.Tempat duduk yang baik adalah bangku masase, tetapi jika tidak
ada dapat memakai kursi biasa yang kerangkanya memenuhi syarat secara otomatis,
dan sikap masseur/masseuse pada saat memasase dalam posisi berdiri.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Sport Massage merupakan teknik/memijat dengan
tangan (manipulasi) pada bagian tubuh yang lunak dengan prosedur manual ataupun
mekanik yang dilaksanakan secara metodik dan ritmis dengan tujuan untuk
menghasilkan efek-efek fisiologis, profilaktik dan terapeutik/pengobatan pada
tubuh.
Sport Massage adalah jenis pijat yang umumnya
diberikan sebelum, selama, dan setelah kegiatan olahraga untuk membantu
menyiapkan atlet dalam menghadapi pertandingan, untuk relaksasi otot dan
mencegah cedera.
Macam-macam teknik manipulasi gerakan pada massage
antara lain: Efflurage, Petrisage, Friction, Shaking, Tapotement, Wallken, Vibration,
Skin Rolling, Stroking
2.
Saran
Adapun saran yang
ingin disampaikan penulih yaitu diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah
pengetahuan bagi calon guru mengenai Massage Olahraga dan dapat dijadikan acuan
dalam mengajar peserta didik. Serta dapat lebih memperkenalkan Massage Olahraga
pada guru, peserta didik, dan masyarakat luas.
Daftar pustaka
Iqbal rahmat. 2015. Makalah Massage olahraga [Online].
Tersedia: http://iqbalsmyblog.blogspot.co.id/2015/03/makalah-massage-olahraga.html
[20
desember 2016]
Bang .2011. Makalah Sport Massage, [Online].
Tersedia: https://bangsport.wordpress.com/2011/07/07/makalah-sport-massage/ [20 desember 2016]
Fahmi, anizul. 2015. Manipulasi massage, [Online]. Tersedia: http://anizulfarmi.blogspot.co.id/2015/08/manipulasi-massage-posisis-telengkup.html [20 desember 2016]
fitria. 2015. Pengantar Anatomi dan Fisiologi, [online]
tersedia: http://fitriafoil.blogspot.co.id/2015/07/anatomi-dan-fisiologi-untuk-massage.html
[20
dsember 2016]
Nama Blog
Eka prabawa tersedia
di http://ekaprabawasport.blogspot.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar